Wafatnya Nabi Muhammad SAW bagian 2

Rassulullah selanjutnya menegakkan tangannya dan berkata, "Teman yang paling tinggi......Teman yang paling tinggi...."



Maka aku (Aisyah ra) berkata, "Jadi, demi Allah, Rasulullah SAW tidak memilih kami?"

Said bin Abdillah meriwayatkan dari ayahnya. ia berkata: ketika kaum Anshar melihat Rasulullah SAW bertambah berat sakitnya, mereka berkeliling di masjid. Lau Abbas ra menemui Rasulullah SAW dan memberitahukan akan kepedulian dan kasih sayang mereka, kemudian Al-Fadhl ra, masuk mendekati Rassulullah, memberitahukan hal yang sama. selanjutnya Ali ra juga memberitahukan yang sama. Maka Rasulullah SAW mengulurkan tangannya dan bersabda, "Ini" mereka kemudian memegangnya dan Rasulullah SAW bertanya, "apa yang hendak kamu katakan?" mereka menjawab "kami hendak mengatakan: bahwa kami ini takut jika engkau meninggal dunia wahai Rasulullah."

Kata Said bin Abdillah, "para wanita menangis karena melihat orang-orang mengerumuni Rasulullah SAW. Keadaan itu membuat Rassulullah memaksakan diri untuk bangun dan keluar dengan dipapah Ali ra, fadhl dan Al Abbas. Kepalanya dibalut. Lalu ia duduk di atas tangga mimbar masjid paling bawah. Orang-orang berkumpul mendekatinya. Rassululloh memuji kepada Allah, lalu bersabda :

"Wahai manusia, Sesungguhnya telah sampai kepadaku, bahwa kalian takut kepada kematian. Seakan-akan itu keingkaran darimu terhadap kematian, dan keingkaran mu terhadap kematian nabimu. Apakah aku tidak mengabarkan kematian kepadamu. Apakah dirimu juga tidak mengabarkan kematian kepada dirimu sendiri. Apakah orang-orang yang diutus sebelum ku hidup kekal. Lalu aku pun harus kekal di tengah-tengah kalian?"


Allah SWT berfirman yang artinya :

Ingatlah, Sesungguhnya aku akan bertemu dengan Tuhanku. Sesungguhnya kamu juga akan bertemu denganNya. Aku berwasiat kepadamu dan kepada orang-orang Muhajirin mengenai apa yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Allah SWT berfirman: Demi masa. sesungguhnya manusia dalam merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan saling menasehati agar mentaati kebenaran dan menasehati agar menetapi kesabaran" (QS. Al Azhar 1-3)

Dalam ayat yang lain diterangkan :

"Senarnya segala perkara itu berlaku dengan izin Allah. Janganlah kamu larut dalam cepat atau lambatnya suatu perkara. Allah Azza wa Jalla tidak tergesa-gesa dikarenakan ketergesaan manusia. Barangsiapa melawan Allah, pasti Allah akan mengalahkannya. Barangsiapa menipu Allah, pasti Allah akan menipunya. Maka apakah kiranya Jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan keluargamu.?" (QS. Muhammad 22)

Beliau melanjutkan pesannya, "Dan aku berwasiat kepadamu dan golongan kaum Anshar tentang kebaikan. Sesungguhnya mereka itu yang menempati negeri ini dan beriman sebelum kamu, agar kamu berbuat baik kepada mereka. Bukankah mereka membagi dua buah-buahan denganmu. Bukankah mereka melapangkan rumah-rumah buatmu. Bukankah mereka mengutamakanmu daripada mereka sendiri, padahal mereka membutuhkan. Ingatlah barangsiapa diberi kekuasaan untuk mengadili di antara dua orang, maka hendaklah ia menerima dari yang berbuat dan hendaklah memaafkan dari yang berbuat keburukan. Ingatlah, janganlah kamu mengutamakan diri sendiri. Ingatlah, Sesungguhnya aku mendahuluimu dan kalian akan menyusulku."

Ingatlah, sesungguhnya tempat perjanjianmu adalah kolam. Dan kolam ku lebih besar daripada tempat antara Basra negeri Syam dan San'a Negeri Yaman. Dituangkan ke dalamnya air sungai Al-Kautsar, berupa air yang lebih putih dibandingkan susu. Lebih lembut dibandingkan buih, lebih manis daripada madu. Barangsiapa meminumnya, pasti ia tidak akan dahaga selama-lamanya. Kerikil-kerikil nya adalah mutiara, dan saluran airnya adalah minyak kasturi. Barangsiapa terhalang di tempat pemberhentian besok, pasti ia terhalang dari semua kebaikannya. Ingatlah, Barangsiapa menginginkan dapat mendatangi kolam untuk bertemu denganku kelak, maka hendaklah ia mencegah lidah dan tangannya dari sesuatu yang Tidak sepantasnya."

Al Abbas berkata, "Wahai Rassulullah, berwasiat lah kepada kaum Quraisy."

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Sesungguhnya aku berwasiat atas perkara ini kepada kaum Quraisy. Manusia itu mengikuti kaum Quraisy. yang baik dari mereka, Maka baik pula terhadap lainnya. Yang dzolim diantara mereka, Maka dzolim pula terhadap lainnya. Maka pesanlah kepada kaum Quraisy akan kebaikan terhadap manusia. Wahai manusia, sesungguhnya dosa-dosa itu dapat mengubah kenikmatan-kenikmatan dan dapat menggantikan dengan pembagian. Apabila manusia berbuat baik, maka para Imam mereka berbuat balik pula kepada merekela, dan apabila manusia berbuat dzolim, maka mereka terputus dengan Imam mereka." Allah SWT berfirman: "Dan demikianlah kami menjadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain, dikarenakan oleh sikap mereka sendiri"

Ibnu Mas'ud ra berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar ra "Wahai Abu Bakar, sekarang bertanyalah."

Abu Bakar bertanya, "Wahai Rasul, Apakah ajal telah dekat?" Rasulullah SAW menjawab, "Ajal tellah dekat dan telah bergantung."

Abu Bakar berkata lagi, "Pasti akan memudahkanmu kembali ke sisi Allah wahai Rasul, oh sekiranya aku mengetahui tentang tempat kembaliku"

Mendengar perkataan itu lalu Rasulullah SAW bersabda, "Kepada Allah ke sidratul muntaha, kemudian ke surga Al Maun dan Al Firdaus yang tertinggi, kelas yang paling sempurna, teman yang tertinggi, keberuntungan dan hidup yang menyenangkan."

Abu Bakar masih penasaran dan bertanya lagi, "Siapakah yang memandikanmu, wahai Rasul.?"

Rasulullah menjawab "Laki-laki dari keluargaku yang terdekat"

Abu Bakar masih melanjutkan pertanyaannya, "Dengan Apakah kami mengkafani mu wahai Rasul.?"

Rassulullah SAW berkata, "Dengan pakaianku ini, dan dengan pakaian buatan Negeri Yaman dan pada kain putih buatan Mesir"

Abu Bakar bertanya lagi, "Bagaimana kami menyolatimu, sedangkan kami dalam keadaan menangis dan bersedih.?"

Rasulullah SAW menjawab, "Pelan-pelan, mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosamu dan memberi balasan kepadaMu dari nabiMu, berupa kebaikan. Apabila kamu telah memandikan aku dan mengkafani, letakkan lah aku diatas tempat tidurku, di rumahku ini, di atas tebing kuburanku. Kemudian keluar kan lah diriku sesaat, karena sesungguhnya yang pertama menyolati aku adalah Allah SWT. Dialah yang shalat (memberi Rahmat) kepadamu dan para malaikat-nya" (QS. al-ahzab 43). Kemudian dia mengizinkan para malaikat untuk menyolatiku, yang pertama masuk kepadaku dari makhluk Allah dan menyolati nya adalah Jibril, selanjutnya Mikail, Israfil, malaikat maut (Izrail) bersama para pasukannya, dan seluruh malaikat yang ada di alam ini"

Sabda Nabi SAW, "Setelah itu kamu, maka masuklah mendekatiku dengan berbondong-bondong untuk sholat berjamaah. Ucapkan salam sejahtera. Janganlah kamu menyakitiku dengan mensucikan, teriakan dan jeritan. Hendaklah dimulai dari keluarga dekatku, lalu yang terdekat, lalu jamaah wanita, lalu jamaah anak-anak."

Abu Bakar bertanya lagi, "siapakah yang memasukkan engkau ke dalam kubur wahai Rasul.?"

Rasulullah SAW bersabda "Jamaah-jamaah dari ahli baikku (keluargaku) yang terdekat, lalu yang terdekat, lalu yang terdekat bersama malaikat yang kamu tidak melihat mereka.
 Sedangkan mereka melihat kalian. Berdirilah lalu laksanakanlah demikian kepada orang sesudah ku."

Abdullah bin Zam'ah berkata: Bilal datang pada awal bulan Robiul Awal, lalu Adzan untuk shalat. Maka Rasulullah SAW bersabda, "perintahkan Abu Bakar mengerjakan shalat bersama orang-orang."

Lalu aku (Abdullah bin Zam'ah)  keluar. Di depan pintu masjid aku hanya melihat Umar, sedangkan yang lainnya perempuan. Aku tidak menjumpai Abu Bakar diantara mereka. Aku berkata, "Wahai Umar, Berdirilah, lalu Sholatlah bersama orang-orang.!" Maka Umar berdiri. Ketika mengucapkan takbir dengan suara keras, maka Rasulullah mendengarnya. Rasulullah bersabda, "Dimana Abubakar? Allah menolak yang demikian dan juga kaum muslimin" Rasulullah SAW mengatakan yang demikian diulangnya sampai tiga kali. "Suruhlah Abu Bakar dan hendaknya ia mengerjakan shalat bersama mereka."

Aisyah ra berkata, "Sesungguhnya Abu Bakar adalah orang yang perasaannya lembut, Jika ia berdiri di tempatmu wahai Rasul, maka ia tak kuasa menahan tangis." Maka Rasulullah SAW bersabda,
sesungguhnya kamu adalah teman-teman wanita Yusuf. Perintahkanlah Abu Bakar, Hendaklah ia mengerjakan shalat bersama orang-orang.

Setelah Umar mengerjakan shalat, maka Abu Bakar pun mengerjakan shalat. Umar berkata kepada Abdullah bin Zam'ah, "celakalah kamu, Apa yang kamu perbuat terhadapku.?  demi Allah, jika aku tidak menduga bahwa Rasulullah menyuruhmu pasti aku tidak kerjakan hal itu."

Abdullah bin Zam'ah berkata "Sesungguhnya aku tidak melihat seorangpun yang berhak menjadi imam ketika itu kecuali dirimu"

Kisah diatas adalah kelanjutan dari Wafatnya Nabi Muhammad SAW bagian 1 . . . . .
Ikuti kisah selanjutnya : Kisah Wafatnya Rassulullah SAW bagian 3

hidupsatuayat.blogspot.com

Comments