Keutamaan Berdzikir Dan Orang-orang Yang Berdzikir

Ketahuilah wahai saudaraku, setiap manusia mempunyai tujuan yang mendasar dalam kehidupannya, sebagai tempat berpijak pemikirannya untuk mengarahkan seluruh aktivitasnya, dan menjadi sandaran segala cita-citanya. Itulah yang dinamakan 'al-mutsulul-a'la' nilai-nilai utama.



Manakala tujuan itu Teguh dan mulia, maka akan terpancar dari nya perbuatan-perbuatan yang luhur dan terpuji, dan pribadi pelakunya mencerminkan ketinggian jiwa (ruh) nya dan senantiasa mengarah kepada kesempurnaan sehingga akan mendapatkan keberuntungan yang ditetapkan untuknya.

Islam hadir untuk memperbaiki pribadi manusia, mensucikannya dan meningkatkannya sampai ke derajat yang sempurna. Islam juga menjelaskan kepada seluruh manusia tujuan utama dan mengarahkan kepada tujuan yang paling mulia. Nilai-nilai tersebut adalah: "Menjadi sucilah dihadapan Allah yang Maha Agung" dan ayat Alquran menyebutkan

" maka bersegeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu" (adz-Dzaariyaat: 50)

Manakala engkau tahu, wahai saudaraku yang mulia, janganlah merasa aneh bila mendapati seorang muslim yang berdzikir kepada Allah di setiap waktu, dan terkesan terhadap keindahan kalimat-kalimat fasih itu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa Dzikir, Doa, Syukur, Tasbih, Tahmid di dalam setiap keadaan sedikit maupun banyak.

Dalil-dalil tentang perintah memperbanyak dzikir dan keutamaan orang-orang yang berdzikir, banyak terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Berikut ini cukup di Sebutkan beberapa ayat Al-Qur'an dan hadist Rasulullah tentang dzikir,

".....Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Al-Ahzab: 35)

"Hai orang-orang yang beriman, berpikirlah Dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya" (Al-Ahzab: 41)

"Allah berfirman, 'Aku senantiasa dalam persangkaan hamba-hambaKu terhadap-Ku. Aku senantiasa bersamanya selagi ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku pada dirinya, Aku mengingatnya pada diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di tengah-tengah kelompok, aku mengingatnya di tengah-tengah kelompok yang lebih baik dari mereka." (Hadits Qudsi muttafaqun alaih dari hadits Abu Hurairah)

Dari Abdullah bin Busr r.a. "Bahwa ada seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, telah banyak syariat Islam yang harus saya jalani, untuk itu, Sampaikanlah kepadaku Amalan apa yang harus selalu saya kerjakan." Bersabda Rasulullah. "Hendaknya lidahmu senantiasa dibasahi oleh dzikir mengingat Allah." (Diriwayatkan oleh turmudzi, ia mengomentari "Hadits ini Hasan" [Shahih Jamius Shaghir: 7577])

Semoga bermanfaat buat kalian semua,

Khusnul Khotimah Harapan Kita
Gubernur Terbaik Sepanjang Sejarah

Baca juga artikel-artikel selanjutnya di:

hidupsatuayat.blogspot.com

Comments